Twitter
Facebook
Email
RSS
Last Thursday I wrote a post announcing that Daily Blog Tips had landed me a television deal. Some of our readers noticed it was an April Fools’ prank, but given the dozens of “Congratulations!” emails I received, I am guessing that many didn’t.
That is why I decided to write this post and clarify things.
This is the third year that I pull an April Fools’ prank on this blog. In 2008 I had announced that Daily Blog Tips had been acquired. The prank didn’t work that well because the “I am getting acquired” prank is as old as the web.
Then last year I talked about an online service that would allow you to download the whole Internet to your hard disk. Obviously I was the one behind the website of that service as well. This prank worked out fine, as it even got linked from TechCrunch.
Over at Daily Writing Tips I also use this special date to have some fun. Back in 2008 I wrote a post announcing that English was to become the official and obligatory language of the Internet. The reactions were pretty funny.
This year’s prank generated even more buzz, as I announced that the ELCC (English Language Central Commission) decided to remove the letter “Z” from the English alphabet. The post got 81 comments and almost 250 retweets.
After I started working full time on the Internet April 1st became one of my favorite days of the year. It is a lot of fun to come up with the pranks and to watch what other webmasters doing the same. Even big players like Google, Starbucks and Wikipedia join the party. TechCrunch has a list with the most popular pranks this year, so check it out if you missed them.
What about you, did you came up with a prank on your website? Do you like April Fools’ on the web, or do you find it annoying because you can’t trust anything you read that day?
Read More..
April 05, 2010 | 1 comments | Sibaho Way
March 29, 2010 | 0 comments | Sibaho Way
Google China Bebas Sensor, Pencarian 'Terlarang' Meningkat
BEIJING - Sejak Google menghadirkan hasil pencarian bebas sensor di China, pencarian untuk berbagai istilah yang dianggap 'terlarang' langsung melonjak memadati trafik hasil pencarian Google.
Jika sebelumnya pengguna internet China dibatasi haknya untuk mencari informasi yang mereka inginkan, kini dengan mesin pencarian Google China yang servernya telah diarahkan ke Google Hong Kong, mereka bisa leluasa mengetikkan kata kunci informasi yang ingin diketahui.
Bahkan mereka juga bisa mencari informasi yang sebelumnya dilarang karena dianggap sensitif. Google menyebutkan, pencarian menggunakan istilah sensitif langsung melonjak 10 kali lebih banyak sejak Google tidak lagi menuruti aturan pemerintah China untuk menyensor hasil pencarian.
Seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (30/3/2010), pencarian menggunakan kata 'Tiananmen', 'Falun Gong', dan 'korupsi' meningkat secara subtansial sejak Google tak lagi menyensor pencarian Google China.
Data dari Google Trends memperlihatkan, terdapat sekira 2,5 juta pencarian dengan kata kunci 'Tiananmen' dan sekira 4,7 juta hasil pencarian mengenai kelompok relijius terlarang bernama 'Falun Gong'. Selain itu, lebih dari 20 juta orang mencari tahu informasi tentang Google itu sendiri, terkait perseteruan dan tindakan kontrobersialnya melawan pemerintah China.
Sejak pekan lalu, Google memindahkan mesin pencarian Google berbahasa China, Google.cn ke Google bebas sensor yang beroperasi di Hong Kong. Dengan demikian, Google berhenti menyensor hasil pencariannya di China. Langkah ini mendapatkan dukungan dari kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus menimbulkan kemarahan dari pemerintah China. Read More..
Jika sebelumnya pengguna internet China dibatasi haknya untuk mencari informasi yang mereka inginkan, kini dengan mesin pencarian Google China yang servernya telah diarahkan ke Google Hong Kong, mereka bisa leluasa mengetikkan kata kunci informasi yang ingin diketahui.
Bahkan mereka juga bisa mencari informasi yang sebelumnya dilarang karena dianggap sensitif. Google menyebutkan, pencarian menggunakan istilah sensitif langsung melonjak 10 kali lebih banyak sejak Google tidak lagi menuruti aturan pemerintah China untuk menyensor hasil pencarian.
Seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (30/3/2010), pencarian menggunakan kata 'Tiananmen', 'Falun Gong', dan 'korupsi' meningkat secara subtansial sejak Google tak lagi menyensor pencarian Google China.
Data dari Google Trends memperlihatkan, terdapat sekira 2,5 juta pencarian dengan kata kunci 'Tiananmen' dan sekira 4,7 juta hasil pencarian mengenai kelompok relijius terlarang bernama 'Falun Gong'. Selain itu, lebih dari 20 juta orang mencari tahu informasi tentang Google itu sendiri, terkait perseteruan dan tindakan kontrobersialnya melawan pemerintah China.
Sejak pekan lalu, Google memindahkan mesin pencarian Google berbahasa China, Google.cn ke Google bebas sensor yang beroperasi di Hong Kong. Dengan demikian, Google berhenti menyensor hasil pencariannya di China. Langkah ini mendapatkan dukungan dari kelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus menimbulkan kemarahan dari pemerintah China. Read More..
January 26, 2010 | 0 comments | Sibaho Way
Pabrikers adalah...
Pabrikers adalah orang yang sehari-hari bekerja di pabrik atau banyak berkutat di dunia pabrik, tanpa peduli dengan pangkat, jabatan atau pekerjaan. Pabrikers adalah manusia-manusia yang ikut berperan menggerakkan roda perekonomian dimana selalu menjadi korban pertama ketika terjadi krisis ekonomi.
Pabrikers adalah suatu brand yang menggambarkan kegigihan, keuletan dan kerja keras. Pabrikers juga komunitas yang kelak bisa membuat suatu jaringan yang bisa memberdayakan kemampuan masin-masing individu.
Pabrikers adalah kekuatan !
Read More..
Subscribe to:
Posts (Atom)
